Abu al-Qasim al-Husayn bin Bakr bin Harun memberitahu kami, atas kewenangan Abu Muhammad al-Marashi, atas otoritas Ahmad bin Muhammad bin al-Hajjaj, yang berkata : Saya mengerti yang paling benar dari al-Syafi’i , Malik, dan Ahmad bin Hanbal, semoga Tuhan berkenan dengan mereka, dan semua yang mengarah pada yurisprudensi, jadi saya tidak setuju dengan pernyataan mereka dan perbedaan mereka dalam hal-hal, jadi saya suka mengambil kata-kata mereka yang paling benar, saya bertanya kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menunjukkan kepada saya Nabi, semoga doa dan damai Allah besertanya, dalam tidur, jadi dia berpikir bahwa Anda akan melihat Jumat malam, jadi ketika Jumat malam ada dalam sihir dan saya telah menyelesaikan mawar saya, dan saya duduk di atas kembali menunggu muazin, mata saya membanjiri saya dan saya jatuh dalam pikiran saya bahwa Nabi berdoa semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian akan datang kepada saya, jadi seorang pria memasuki saya dengan palet dan pakaian putih, dan dia menyapa dan duduk, kemudian Nabi, semoga doa dan saw, datang dan menyapanya dan menciumnya di antara matanya dan s awasi dia dengan julukan yang ada dengan saya, dan pada kualitas yang ada dengan saya, dan dengan sekelompok temannya, jadi dia duduk dan duduk di antara tangannya Jadi saya bertanya kepadanya tentang masalah, lalu saya menyelesaikan dengan apa yang saya miliki yurisprudensi, jadi saya bertanya kepadanya tentang suatu masalah dan dia berkata : Saya menurut apa yang dia katakan, dan dia mengangguk ke dalam di hadapannya . Kemudian saya bertanya kepadanya tentang yang lain, dan dia berkata : Menurut apa yang dia katakan ini, kemudian saya bertanya kepadanya tentang masalah perselisihan, dan dia ada di tangannya setiap hari dan dia mengatakan tentang apa yang dia katakan ini, jadi itu jatuh ke dalam pikiranku bahwa dia adalah Ahmed bin Hanbal . Saya berkata, Ya Rasulullah , Anda telah diuji . Dia sabar dan berkata kepada saya : Lihat apa yang telah Tuhan lakukan padanya, lalu dia berpaling kepada saya dan berkata : Berdoa bersama kami keesokan harinya, jadi saya berkata, Ya Rasulullah, saya tidak membutuhkan itu . Kemudian doa didirikan dan Rasulullah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya damai, maju dan berdoa bersama kami sambil berkata : Damai besertamu dan rahmat Tuhan . Jadi saya pergi ke kanan saya, dan kemudian saya menyadari bahwa saya menghadap kiblat .