Abu Sahl Bishr bin Ahmad al-Mahrajani memberi tahu kami, dia berkata: Jaafar bin Muhammad al-Ara’i memberi tahu kami, Muhammad bin al-Hussein al-Balkhi memberi tahu kami tentang otoritas Abdullah bin al-Mubarak, atas otoritas Abu Bakr bin Abi Maryam al-Ghassani, atas otoritas Atiya bin Qais, atas otoritas Awf bin Malik al-Ashajai, bahwa dia adalah persaudaraan seorang pria dari Qais yang menyebutnya seorang pemimpi, kemudian seorang pemimpi itu diikuti dengan kematian. , jadi Auf mendatanginya dan berkata : Oh mimpi, jika kamu datang, kembalilah kepada kami dan beri tahu kami apa yang membuatmu . Dia mengatakan jika itu seperti saya, saya lakukan . Dia menangkap seorang pemimpi, lalu Auf tinggal setahun kemudian, dan dia melihatnya dalam mimpi, jadi dia berkata : Oh mimpi, apa yang kamu lakukan dan apa yang telah dilakukan denganmu? Dia berkata : Dan di dalam kami upah kami adalah kami semua kecuali mereka yang telah binasa dalam kejahatan yang dirujuk oleh jari, dan Tuhan telah melunasi semua upah saya sampai saya membayar pahala anak kucing yang tersesat di keluarga saya sebelumnya Saya meninggal suatu malam . Dia menjadi Auf, jadi besok dia bertemu dengan seorang wanita yang bermimpi, dan ketika dia masuk, dia berkata kepadanya, “Selamat datang. Salah, ”tambah seorang pemimpi. Auf berkata : Apakah kamu pernah melihat mimpi basah setelah kematiannya? Dia berkata : Ya, saya melihat dia dan putri saya tidak menyukai saya untuk pergi bersamanya, jadi Auf bercerita tentang orang yang melihat dan apa yang dia sebutkan tentang anak kucing yang tersesat . Dia berkata, saya tidak tahu bahwa layanan saya tahu itu . Jadi dia menelepon pelayannya dan bertanya tentang berita itu, dan mereka memberi tahu dia bahwa seekor kucing telah tersesat sebelum kematiannya pada malam sebelumnya .