Apakah jiwa itu dan apakah kebenarannya? Ucapan dalam jiwa diucapkan . Seperti mengatakan bahwa itu adalah darah, nafas, atau nafas . Adapun klaim bahwa itu adalah darah, itu tidak valid, karena hal-hal termasuk bahwa setelah kematiannya dan kenaikan jiwanya, darah tetap ada di dalam dirinya . Adapun mengatakan bahwa itu adalah jiwa [dengan keheningan pemenuhan ], maka perlu bukti, dengan pengetahuan tentang realitas jiwa yang dimilikinya . Sebagaimana jiwa bisa disebut darah, dan di antaranya adalah apa yang dikatakan Al-Awza’i : Apa yang tidak memiliki jiwa adalah cair . Mengenai mengatakan bahwa itu adalah nafs [dengan membuka pemenuhan ], diketahui bahwa itu adalah salah satu pengaruhnya . Jiwa adalah salah satu hal tersembunyi yang tidak dibolehkan untuk dibicarakan dengan sikapnya, dan dalam pandangan yang benar bahwa beberapa orang Yahudi bertanya kepada Nabi [ SAW ] tentang jiwa? Maka Nabi terdiam, lalu Allah menurunkan [dan mereka bertanya kepadamu tentang roh, ceritakan kepada jiwa tentang perintah Tuhanku, dan kamu belum diberi ilmu kecuali sedikit ] Al-Isra : 85 .. Menyadari bagaimana suatu hal adalah dengan melihat, melihat rekan yang setara, atau dengan mengatakan yang sebenarnya . Dan apa lagi yang salah . Kami belum melihat jiwa, dan kami belum menyadari padanannya, dan berita yang benar telah diterima kepada kami bahwa tidak boleh mencari esensinya, karena kami membuktikannya meskipun kami tidak tahu bagaimana itu . Banyak cendekiawan Muslim yang merujuknya, dan siapa pun yang menulisnya tentang Ibn al-Qayyim menulis buku terpisah berjudul The Spirit .