Apa pengobatan untuk insomnia?

Apa pengobatan untuk insomnia? Insomnia tidak tidur di malam hari . Ini telah menyebar dan memburuk, terutama di era modern ini, dan itu tidak lebih bermanfaat atau lebih efektif daripada resep kenabian yang dimurnikan untuk mengobati penyakit ini, dan setelah kita memasuki bidang yang luas tahun ini saya membawakan Anda obat-obatan berikut, jadi makanlah mereka, minum, dan memberi makan orang miskin yang sengsara . Al-Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunnahnya bahwa Buraidah berkata : Khaled mengeluh kepada Nabi, semoga doa dan damai Allah besertanya, dan berkata : Ya Rasulullah ! Aku tidak pernah tidur di malam hari karena insomnia, jadi Nabi, semoga doa dan damai Allah besertanya, bersabda : Jika aku pergi ke tempat tidurmu, katakan : Ya Tuhan, Tuhan tujuh langit dan apa yang tersisa, dan Tuhan semesta alam dua bumi dan apa yang telah saya turunkan, dan Tuhan iblis dan apa yang tersisa, bagi saya tetangga dari kejahatan ciptaan Anda semuanya sehingga salah satu dari mereka harus meninggalkan saya. Atau dia menginginkan aku, kemuliaan sesamamu, kemuliaan pujianmu, dan tidak ada tuhan selain dirimu . Al-Tirmidzi berkata : Ini adalah hadits yang rantai penularannya tidak kuat . Namun, hadits ini didukung oleh apa yang dia ajarkan kepada mereka tentang ketakutan : Aku mencari perlindungan dalam firman Tuhan yang sempurna dari kemarahan dan hukuman-Nya, kejahatan hamba-Nya, dan keinginan setan, dan aku berlindung kepada-Mu, Tuhan , untuk hadir . Dan juga disebutkan dalam sebuah riwayat oleh Ibn al-Sunni, bahwa Zaid bin Thabit, semoga Allah senang dengannya, mengeluh tentang insomnia kepada Nabi, damai dan berkah besertanya, dan berkata kepadanya : Katakan : Ya Tuhan, bintang-bintang tertipu, dan mata menjadi tenang, dan kamu hidup dan hidup, jangan tidur. Wahai lingkungan, hai Qayyum, tenanglah. Malam, dan tidurlah mataku . Dia mengatakannya, jadi saya pergi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk melakukan apa yang dia temukan . Abdullah bin Amr ibn al-Aas, semoga Tuhan meridhoi dia, biasa mengajar mereka dari pikiran putra-putranya, dan siapa pun yang tidak memahami buku-bukunya, kemudian mengomentarinya, dan tidak jelas relevansinya dengan alasan ini untuk obati penyakit ini . Lihat : Zad al Ma`ad oleh Ibn Qayyim al-Jawziyyah : 4/212.